BANDUNG, bandungkiwari – Sebuah pesan suara berdurasi 3 menit 35 detik dari seorang perempuan beredar melalui aplikasi WhatsApp, Jumat (20/3). Dalam pesan suara tersebut, perempuan yang menyebut namanya Intan itu menahan tangis sembari memberikan beberapa informasi terkait kondisi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung dalam penanganan kasus Corona Virus Disease (COVID-19).
“Di RSHS itu kondisinya semakin parah. Bahkan, di arah Sukajadi, PVJ, dan sekitarnya sudah menjadi red zone. Info terkini di RSHS sudah ada yang meninggal pasien dan sudah ada yang meninggal residen anestesi atau mahasiswa yang sedang kuliah spesialis,” ujar perempuan dalam pesan suara tersebut.
Direktur Utama RSHS, Nina Susana Dewi, pun angkat bicara mengenai hal tersebut. “Tidak benar ada residen anestesi yang meninggal karena COVID-19,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima oleh bandungkiwari, Jumat (20/3).
Meski begitu, Nina tidak memungkiri bahwa ada seorang pasien yang telah dinyatakan meninggal dunia pada Kamis (19/3). “Terkait pasien COVID-19 yang meninggal, sebagaimana karakteristik pasien yang meninggal di rumah sakit lain, pasien di RSHS meninggal disebabkan adanya penyakit penyerta,” tuturnya.
Tak hanya itu, dalam pesan suara yang beredar tersebut dikatakan, terdapat dua orang petugas kesehatan yang diisolasi serta lima orang yang diduga positif atau suspect COVID-19. Informasi tersebut juga dinyatakan tidak benar oleh Nina.
“Saat ini tidak ada petugas kesehatan yang diisolasi dan tidak ada lima yang suspect. Adapun bagi petugas kesehatan yang kontak erat dengan pasien positif, sesuai pedoman pencegahan dan penanggulangan COVID-19 Kementerian Kesehatan, mereka tergolong dalam orang dalam pemantauan (ODP) yang dijamin dan dipantau kesehatannya oleh manajemen RSHS,” ujar Nina.
Ia menambahkan, pihaknya telah melakukan tes COVID-19 terhadap sepuluh petugas kesehatannya. “Seluruhnya negatif,” lanjut Nina.
Penjelasan RS Hasan Sadikin tentang hoaks melalui pesan suara (voice note) yang tersebar di WhatsApp, Jumat (21/3).
Kemudian, lanjut Nina, pihaknya juga memberlakukan pengelolaan hygiene sanitasi yang sesuai dengan standar. Hal tersebut sebagai salah satu langkah menjamin keamanan dan keselamatan petugas maupun masyarakat yang ada di lingkungan RSHS.
“Kami mohon agar selalu berhati-hati dalam menerima informasi. Pastikan informasi yang didapat valid,” tutur Nina. Masyarakat pun bisa mendapatkan informasi terkait penanganan COVID-19, khususnya di RSHS melalui situs ataupun sosial media resmi RSHS. (Assyifa)