BANDUNG, bandungkiwari – Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) Kota Bandung menyiapkan dua ruang isolasi untuk menangani kasus Corona Virus Disease (Covid)-19.
Hal ini guna mengantisipasi apabila terjadi lonjakan pasien di dua rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bandung, yaitu Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dan RS Paru Rotinsulu.
“Kalau di Kota Bandung rujukan ada 2, RSHS dengan 5 bed, kemudian Rotinsulu itu dengan 8 bed. Nah, di sini (RSKIA) isolasi disiapkan 2 bed, di RSUD Kota Bandung 3,” ujar Wakil Walikota Bandung, Yana Mulyana, di Bandung, Jumat (13/3).
Menurut Yana, ruang isolasi yang berada di RSKIA dapat digunakan apabila jumlah pasien yang membutuhkan perawatan di ruang isolasi RSHS maupun RS Rotinsulu sudah melebihi kapasitas.
“Kalau ternyata yang 13 di (RS) rujukan itu overload kan kita harus siap. Meskipun mudah-mudahan, kita berdoa enggak perlu dipakai. Ini bentuk antisipasi saja,” imbuh Yana.
Direktur Utama RSKIA Kota Bandung, Taat Tagore menyebutkan, RSKIA dapat menerima pasien rujukan dari Puskesmas, RS lain, dan klinik kesehatan. Namun, tak menutup kemungkinan RSKIA menerima pasien yang datang secara individu.
“Nanti kan dipilah di sini, kalau rujukan, kalau dia sudah bisa memastikan sudah ada kontak misalnya, itu kan tingkatnya berarti lebih tinggi. Kalau kontak enggak boleh dianggap flu biasa. Kita sudah langsung masuk ke dalam terduga, suspect,” ujar Taat.
Nantinya, pasien tersebut akan segera dibawa ke ruang isolasi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan kondisinya. “Sampai benar-benar lebih tegak lagi, lebih kuat lagi untuk menyatakan bahwa dia Covid,” lanjutnya.
Meski begitu ia menyebutkan, pihaknya tidak menyiapkan jalur khusus untuk membawa pasien terduga Covid-19 menuju ruang isolasi.
“Jalurnya tetap. Cuma yang mengirim sudah berpakaian lengkap (alat pelindung diri), yang menerima juga akan berpakaian lengkap. Tidak dianggap seperti pasien yang datang biasa,” tutur Taat. (Assyifa)