BANDUNG, bandungkiwari – Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini telah menetapkan siaga 1 Corona Virus Disease (Covid)-19.
Namun demikian, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Diabudpar) Kota Bandung menyatakan akan tetap melaksanakan event kebudayaan dan pariwisata, meskipun harus melibatkan ribuan bahkan puluhan ribu orang, seperti Asia Afrika Festival (AAF), yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya.
“Itu hak kepala daerah menyatakan seperti itu, siaga 1, tidak apa-apa. Tapi apakah kita langsung diam? Kan tidak. Ada langkah-langkah preventif, antisipatif, dan tetap juga ada langkah-langkah promotif,” ujar Kepala Disbudpar Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari, di Bandung, Selasa (10/3).
Kenny menambahkan, AAF 2020 tetap akan digelar pada 18 April. Namun pihaknya akan menyiasati dengan fokus pada pengunjung, peserta, dan wisatawan domestik.
“(Karena) negara-negara luar sudah pasti memiliki kebijakan dari pemerintahnya masing-masing,” katanya.

Menurut Kenny, kalaupun ada peserta dari negara lain, itu merupakan delegasi yang sudah berada di Indonesia.
“Misalnya pusat-pusat kebudayaan yang sudah ada di Indonesia, itu akan kita undang,” lanjutnya.\
Nantinya, lanjut Kenny, AAF 2020 akan mengangkat keanekaragaman kebudayaan di Indonesia.
“Saat ini sudah ada 28 peserta atau delegasi dari beberapa daerah, belum termasuk peserta dari Provinsi Jawa Barat,” katanya.
Perkiraan target peserta, pengunjung, dan wisatawan untuk AAF 2020 adalah 40-50 orang.
“Dengan asumsi perkembangan corona tambah baik untuk penanganannya,” tutur Kenny.
Ketika ditanya kekhawatiran mengenai penularan Covid-19 dalam AAF 2020 karena melibatkan puluhan ribu orang, Kenny menyebutkan pihaknya melakukan langkah preventif bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung.
“Nanti biar Dinkes yang melakukan kampanye-kampanye informasi ini, untuk sanitasi, higienis, langkah-langkah preventif apabila seseorang berkunjung ke tempat ramai,” tutur Kenny. (Assyifa)