BANDUNG, bandungkiwari – Tingkat hunian atau okupansi hotel di Kota Bandung menurun sekitar 50 persen sejak sekitar Januari 2020. Hal ini berkenaan dengan penyebaran Corona Virus Disease (Covid)-19.
“Okupansi di hotel-hotel 30 persen dari biasanya rata-rata 60 persen,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari, di Bandung, Selasa (10/3).
Meski begitu, ia mengaku belum mendapatkan data pasti mengenai penurunan wisatawan di Kota Bandung secara keseluruhan.
“Kita biasanya kan dapatnya dari beberapa pintu, dari Jasa Marga, Bandara Husein Sastranegara, dan PT KAI. Nah, itu saya belum dapat juga,” imbuh Kenny.
Menghadapi kondsisi ini, lanjut Kenny, pihaknya melakukan langkah-langkah preventif, antisipatif, serta promotif di bidang pariwisata dalam menghadapi situasi ini. Hal ini dilakukan untuk terus menghidupkan industri pariwisata dan kreatif di Kota Bandung.
“Kasihan seniman, kasihan budayawan, kasihan pelaku ekonomi kreatif yang banyak kegiatan di ruang publik, masa sama kita mau diberhentikan? Kan enggak. Makanya langkah-langkah antisipatif preventif itu tetap ada, tapi tetap promosinya ada,” tutur Kenny.
Salah satu langkah preventif yang dilakukan oleh Disbudpar Kota Bandung bersama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung adalah kampanye sanitasi di tempat-tempat umum. Selain itu juga masyarakat diminta menghindari daerah yang sudah terinfeksi.
“Higienis di tempat pariwisata, itu terus dikampanyekan juga, selain kampanye promosi tentang Kota Bandung,” kata Kenny.
Pasalnya, pihaknya menilai, bidang kreatif dan pariwisata tidak memungkinkan untuk menunggu meredanya penyebaran Covid-19. “Menurut teman-teman akan selesai kapan? Masa kita mau nunggu sampai corona selesai? Kan enggak,” ujarnya. (Assyifa)