Jabar Saber Hoaks Terima 326 Aduan Berita Terkait Covid-19

Kategori:

Ilustrasi hoaks (pixabay.com)

BANDUNG, bandungkiwari – Merebaknya penyebaran Corona Virus Disease (Covid)-19 ke beberapa negara sejak akhir tahun 2019 lalu, berdampak pada banyaknya penyebaran berita atau informasi palsu (hoaks) pada masyarakat. Khususnya melalui media sosial.

Berdasarkan catatan Jawa Barat Sapu Bersih (Jabar Saber) Hoaks, terdapat 867 aduan dari masyarakat Jawa Barat sejak awal tahun 2020 hingga Rabu (4/3). “37,6 persen di antaranya terkait dengan virus corona, yaitu sebanyak 326 aduan,” ujar Social Media Fact Checker Jabar Saber Hoaks, Alfianto Yustinova, dalam keterangan tertulisnya.

Angka aduan pun meningkat dalam tiga hari, usai Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumumkan adanya dua Warga Negara Indonesia (WNI) yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada Senin (2/3).

“Terjadi peningkatan aduan terkait virus corona sebesar 44,5 persen, yaitu sebanyak 145 aduan dari 326 aduan yang masuk terkait dengan informasi virus corona,” tutur Alfianto.

Dari 326 aduan terkait Covid-19, Jabar Saber Hoaks mengidentifikasi adanya 54 berita hoaks. Salah satunya adalah berita mengenai tes sederhana mendeteksi Covid-19 tanpa uji laboratorium. Bahkan, terdapat kalimat ‘Sampaikan ke semua kontak dan grup Anda’ yang ditebalkan di akhir pesan berantai tersebut.

Selain itu, ada pula informasi mengenai ditetapkannya 6 kota di Indonesia sebagai zona kuning Covid-19, yaitu Jakarta, Medan, Surabaya, Batam, Bali, dan Manado. Padahal, berdasarkan klarifikasi Jabar Saber Hoaks, Kementerian Kesehatan RI tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut.

Hanya saja, harus ada kewaspadaan dan pengawasan yang lebih tinggi terhadap keenam kota itu. Pasalnya, kota-kota tersebut merupakan pintu masuk kunjungan dari luar negeri.

Alfianto pun mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya akan informasi yang belum jelas sumber serta kebenarannya.

“Jangan sebarkan lagi informasi yang belum jelas kebenarannya, stop di diri Anda saja. Karena jika disebar lagi maka hanya akan menimbulkan kepanikan di masyarakat,” lanjutnya. (Assyifa)

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp