BANDUNG, bandungkiwari – Untuk mencegah penyebaran lebih luas virus Corona atau COVID-19, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) membuka Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (PIKOBAR).
Melalui rilis yang disebarkan kepada media, Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Pemprov Jabar, Hermansyah menjelaskan, PIKOBAR ini menyediakan semua informasi faktual dan aktual terkait penanganan dan pencegahan COVID-19 di Jabar.
“PIKOBAR pun melayani pertanyaan dan pengaduan dari masyarakat yang memiliki atau melihat orang terdekat punya gejala-gejala COVID-19, seperti demam dan sesak nafas,” kata Hermansyah, Rabu (4/3).
PIKOBAR, menurut dia, merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusat. Tempatnya berada di Command Center Gedung B, Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung.
Adapun nomor Hotline COVID-19 Dinas Kesehatan Provinsi Jabar: 0811-2093-306, dan Emergency Kesehatan: 119.
Sejak nomor hotline dibuka pada Selasa (3/3) hingga Rabu (4/3) pukul 15:00 WIB, nomor Hotline Dinkes Jabar melayani 63 sambungan telepon. Sementara Emergency Kesehatan 119 melayani 225 sambungan telepon.
Hermansyah menambahkan pertanyaan maupun pengaduan dari masyarakat akan dikoordinasikan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar.
“Karena alur pelaporan dan penanganan COVID-19 di Jabar satu pintu. Nanti dari Dinkes Jabar diteruskan ke Dinkes Kabupaten/Kota masyarakat yang melapor. Jika masyarakat mengajukan pertanyaan, Dinkes Jabar akan langsung merespons,” ucapnya.
Hermansyah menambahkan, pertanyaan dan pengaduan masyarakat yang masuk ke Dinkes Jabar dan Emergency Kesehatan 119, rata-rata soal masker, alur kedatangan luar negeri, hand sanitizer, dan keluhan medis.
“Saya rasa masyarakat harus paham apa yang dilakukan ketika memiliki atau melihat orang terdekat mempunyai gejala COVID-19. Setidaknya ada channel atau kontak yang bisa dihubungi, dan mereka bisa menyampaikan,” ucapnya.
Penanganan dan pencegahan, tambah dia, dilakukan sesuai alur yang sudah ditetapkan. “Yang terpenting, masyarakat tersosialisasikan kontak yang bisa dihubungi saat memiliki gejala COVID-19 dan punya riwayat perjalanan ke negara yang sudah terpapar virus,” tambahnya.
Selain itu, keberadaan PIKOBAR dapat menangkal informasi bohong atau hoaks terkait COVID-19 di Jabar yang kerap meresahkan masyarakat.
“PIKOBAR pun menampung data-data dari kabupaten/kota. Nanti, di sini, media (jurnalis) akan mendapatkan data akurat dan teraktual soal penanganan dan pencegahan COVID-19,” tambah Hermansyah. (rls/febriyan)