Masih Banyak yang BAB Sembarangan, Angka Diare di Kota Bandung Tinggi

Kategori:

Ilustrasi (pixabay.com)

Ilustrasi (pixabay.com)

BANDUNG, bandungkiwari – Saat ini, Kota Bandung masih berada di peringkat yang rendah terkait Open Defecation Free (ODF) atau Buang Air Besar (BAB) sembarangan, yaitu peringkat ke-23 dari 27 kota/kabupaten se-Jawa Barat. Bahkan, masih terdapat sekitar 200 ribu keluarga di Kota Bandung yang melakukan kegiatan BAB sembarangan. Hal ini pun memberikan dampak negatif terhadap lingkungan, termasuk kebersihan udara dan air. “Satu orang setiap harinya (BAB) 200-300 gram, tinggal dihitunglah, jadi 5 ton per hari dibuang ke selokan dan sungai, mencemari lingkungan,” ujar Ketua Forum Bandung Sehat, Siti Muntamah Oded, di Bandung, beberapa hari lalu. Siti menambahkan, kondisi ini mengakibatkan peningkatan penyakit menular, seperti diare. Bahkan, menurut Kepala Seksi (Kasi) Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga, Dinas Kesehatan Kota Bandung, Widyastuti, dalam 3 tahun terakhir angka diare pada balita di Kota Bandung mencapai 11 ribu kasus setiap tahunnya. “Kalau diare selalu ada di Kota Bandung. Trennya di 11 ribuan (per tahun). Angka itu adalah angka yang cukup besar karena diare itu salah satu penyebabnya adalah kurangnya akses terhadap air minum yang sehat,” tutur Widyastuti. Tak hanya memberikan berdampak pada tingginya kasus diare, sanitasi yang rendah ini juga berdampak pada stunting. “Stunting itu salah satunya adalah akibat seringnya balita dan ibu hamil mengalami penyakit infeksi, seperti diare,” lanjut Widyastuti. Siti pun sepakat dengan hal tersebut. Menurutnya, lingkungan yang tidak bersih, seperti air dan udara kotor, akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin. Siti menekankan mengenai pentingkan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS). Menurutnya, hal pertama yang perlu dilakukan ketika memasuki rumah adalah mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. “Ini bukan hal yang sepele, bukan sekadar perilaku, tapi menyelamatkan. CTPS itu bisa menyelamatkan 400 ribu anak dari kematian,” katanya. (Assyifa)
Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp