Angka Kunjungan Penyakit Kanker di RSHS Bandung, Tinggi

Kategori:

Ilustrasi

BANDUNG, bandungkiwari – Jumlah angka kunjungan penyakit kanker di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung termasuk yang paling tinggi dibandingkan dengan penyakit lainnya. Rata-rata setiap harinya terdapat 30-40 pasien yang mendapatkan perawatan kemoterapi di RSHS. Tingginya kasus kanker ini bukan hanya pada pasien dewasa, tetapi juga pada anak.

“Sedangkan pasien baru, rata-rata hampir setiap hari ada saja yang baru terdiagnosa. Jadi, memang sangat banyak sekali penderita kanker anak. Sekarang kita lagi didata jumlah yang pastinya,” ujar hemato-onkologi RSHS, dr. Nur Suryawan, SpA(K), di Poli Anak RSHS, Selasa (18/2).

Menurut Nur, pasien kanker anak pada umumnya mengidap kanker sistemik atau kanker yang terdapat dalam darah, seperti leukemia. “Yang tumor solid (benjolan) ada juga, tapi tidak sebanyak leukemia,” imbuh Nur.

Nur mengatakan, bahwa rata-rata pasien kanker anak berada di usia 3-5 tahun. “Semua usia bisa kena. Hanya kalau dirata-rata puncaknya 3-5 tahun,” ujarnya.

Selain kemoterapi, terdapat beberapa metode penyembuhan kanker lainnya, yaitu radioterapi dan operasi. Pemilihan metode penyembuhan inipun harus disesuaikan dengan jenis kanker yang diderita oleh pasien.

“Kalau yang sistemik, seperti leukimia, itu kemoterapi. Tapi kalau benjolan seperti tumor mata, tumor tulang, biasanya kombinasi antara operasi, kemoterapi, kemudian bila perlu diradiasi,” tutur Nur.

Meski begitu, pengobatan ini nyatanya harus meninggalkan efek samping. Nur menyebutkan, bahwa salah satu efek samping dari kemoterapi adalah infeksi pada pasien. Pasalnya, kemoterapi merupakan salah satu obat keras yang menyerang semua sel yang sedang tumbuh. “Sel kanker kan tumbuh aktif makanya dibunuh oleh obat kemoterapi,” lanjut Nur.

Kemudian, lanjut Nur, obat kemoterapi juga turut menyerang sel-sel normal pada pasien, seperti sel rambut. Hal inilah yang mengakibatkan kerontokan rambut pada pasien yang mendapatkan perawatan kemoterapi.

“Atau dia (kanker) di sumsum tulang juga aktif, kemoterapi juga menekan di situ. Sehingga, timbul anemia, trombositopenia, atau leukositnya juga jadi rendah sekali. Dengan leukosit yang rendah, gampang kena infeksi,” ujar Nur.

Oleh karena itu, pasien kanker pun harus terhindar dari virus lainnya, seperti batuk-pilek. “Kalau kita kena orang flu, cuma ketularan batuk pilek juga, tapi kalau yang sakit kanker bisa radang paru-paru karena daya tahan tubuhnya sedang rendah,” tutur Nur. (Assyifa)

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on whatsapp
WhatsApp