BANDUNG, bandungkiwari – Peristiwa longsor akibat curah hujan tinggi yang mengguyur Kampung Hegarmanah RT 02 RW 04, Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, berdampak pada Ruang Milik Jalan (Rumija) Jalan Tol Cipularang yang terletak sekitar delapan meter dari lokasi longsor tepatnya di KM 118+600 arah Jakarta.
Meski begitu, PT Jasa Marga memastikan jalur yang menghubungkan Jakarta – Bandung itu masih aman untuk dilalui.
“Hingga saat ini area Jalan Tol Cipularang di sekitar lokasi tersebut masih aman dan lancar untuk dilalui oleh pengguna jalan,” kata General Manager Jasa Marga Cabang Purbaleunyi Pratomo Bimawan Putra dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (16/2).
Menurut Bima, kondisi saat ini pada lokasi longsor KM 118+600 arah Jakarta, telah dilakukan pemasangan dolken dan kantung pasir, serta pemasangan terpal untuk menghindari meresapnya air hujan secara langsung. Selain itu diupayakan pula pengaliran drainase air hujan, serta menyiagakan petugas pengawasan.
“Telah dilakukan pengujian sondir pada area longsoran untuk mengetahui karakteristik tanah, selanjutnya direncanakan untuk penanganan lereng dengan melakukan perkuatan dengan boredpile dan retaining wall untuk menstabilkan kondisi lereng, serta melakukan penataan saluran air dan perbaikan saluran irigasi,” ujarnya.
Bima menambahkan, penanganan longsor juga dilakukan secara komprehensif dengan mengantisipasi genangan yang tepatnya berada delapan meter dari Rumija KM 118+600 arah Bandung.
Dia menjelaskan, Jasa Marga Cabang Purbaleunyi selaku pengelola Jalan Tol Cipularang menangani genangan dengan menggunakan lima buah pompa dengan kapasitas total 450 liter/detik dan pembersihan material lumpur untuk normalisasi saluran dengan mengoperasikan tiga unit eskavator untuk pembersihan sedimentasi yang menghambat saluran gorong-gorong, serta menyiagakan petugas untuk melakukan pengawasan di lokasi sekitar.
“Sementara untuk rencana perbaikan jangka panjang akan dilakukan penataan pada saluran drainase tersebut,” ucapnya.
Bima juga menyatakan, Jasa Marga bersama PT Jasamarga Tollroad Maintenance, dibantu Ditjen Bina Marga dan BBWS Citarum Kementerian PUPR serta tim ahli telah menyusun rencana penanganan baik untuk penanganan sementara, maupun untuk penanganan permanen.
“Di antaranya adalah pengujian tanah, pemasangan boredpile, hingga penyediaan sheetpile baja dan alat pancangnya sebagai alternatif penanganan jika terjadi kondisi darurat,” ujarnya.
Jasa Marga Cabang Purbaleunyi memastikan selama pelaksanaan penanganan area longsor, dua lajur untuk kedua arah baik arah Jakarta maupun arah Bandung dapat dilintasi secara normal.
“Operasional jalan tol tetap berjalan secara normal, selama proses penanganan dampak longsor,” tegasnya. (Ananda Gabriel)